TANAMAN HENNA

Tuesday, June 4, 2013
Semak-semak Lawsonia inermis—tumbuh di daerah panas mulai dari Barat Sahara hingga Israel dan India, biasanya dipakai sebagai hiasan pada tubuh untuk sehari-hari, selain itu ia juga penting untuk upacara perkawinan. Seni menghias tubuh atau yang disebut dengan Henna ini  sudah hidup selama 5.000 tahun, melintasi Asia dan Afrika dalam bentuknya yang beraneka ragam.

Daun Henna digiling menjadi pasta yang dioleskan ke kulit. Permukaan pasta itu akan mengeras setelah lewat 30 menit, setelah didiamkan beberapa waktu (lebih lama akan semakin pekat warnanya.)
Hasilnya adalah sebuah gambaran pola di atas kulit tubuh yang akan bertahan selama beberapa hari sampai seminggu lebih sebelum ia berangsur-angsur memudar seiring dengan penggantian sel kulit.
Saat ini, produk kecantikan komersial telah memanfaatkan kekayaan warna alami  dari Henna. Misalnya, produk kecantikan internasional “Lush” menjual pewarna rambut dari Henna dalam bentuk blok (kotak-kotak kecil) yang dicairkan dan dioleskan ke rambut.

Bunga dan Merak
 Pasta Henna digunakan dengan memakai kantong kertas atau plastik, seperti kantong untuk mence-tak kue kering milik seorang koki pembuat kue kering. Seniman  penghias Henna memegang cone (contong) tersebut seperti halnya ketika sedang memegang sebuah pena. Dengan ditekan secara perlahan, dari tube akan dihasilkan garis tipis yang membentuk desain yang berseluk-beluk. Desain yang lazim digunakan di suatu daerah lebih tergantung pada adat istiadat dan agama dari daerah tersebut.
Perayaan Eid di Pusat Kebudayaan Tunisia di kota New York adalah sebuah pembeberan pola Henna dengan gaya-gaya yang berbeda.
Menurut salah seorang sukarelawan yang mengerjakan Henna untuk para perempuan pada perayaan itu, dikatakan bahwa di India dan Pakistan, pola indah kain wool dan pola merak lebih lazim. Sedangkan di negara Muslim lainnya, bentuk bunga lebih lazim karena agama Islam melarang  gambar dibuat dari suatu wujud.
Di beberapa bagian Afrika, banyak digunakan pola geometris. Di semua kebudayaan yang disebutkan,  Henna digunakan untuk upacara perkawinan.
Di India dan Pakistan, Henna dioleskan pada malam sebelum perkawinan selama pesta melepas masa lajang (pesta widodaren) berlangsung. Dipercaya oleh orang-orang bahwa jika hasil yang keluar sangat gelap, maka sang ibu mertua akan menyayanginya.
Di kota Ghana dan Afrika Ba-rat, Henna dioleskan pada seluruh dari kedua kaki pengantin wanita tiga hari sebelum perkawinannya. Kemudian selama kurun waktu itu kakinya akan dibungkus. Tujuannya adalah membersihkan badan-nya untuk persiapan perkawinannya.

Tanaman Henna 
Tanaman Henna memerlukan suhu sedikitnya 60°F (11°C) sepanjang tahun dan diperlukan lima tahun untuk mencapai kematangan. Kekayaan tanah memberikan pengaruh pada pewarnaan dan kandungan kelembaban pada Henna.
Jenis tanah yang gersang seperti di Iran dan Mesir menghasilkan daun-daun dengan kandungan air yang rendah dan kandungan tannic acid (bahan untuk menyamak) yang tinggi, yang akan menghasilkan bubuk Henna dengan kualitas lebih baik dan cocok untuk ekspor. Karena itulah Henna yang tumbuh pada daerah yang lembab umumnya hanya dipakai di lokal.
Penjual henna_Istambul di pasar tradisional

Henna dari daerah yang panas, daerah yang kering akan menghasilkan zat yang berwarna coklat gelap apabila dioleskan pada kulit tubuh, sedangkan yang berasal dari negara Pakistan cenderung menghasilkan warna jingga.
Bukan hanya karena pastanya berwarna lebih gelap lalu berarti bahwa zat warnanya akan berwar-na lebih gelap pula ataupun akan bertahan lebih lama; semuanya itu bergantung pada waktu pewarnaan, bagaimana keasaman dan suhu dari campurannya, apakah tanaman pernah diberi pupuk, serta bagaimana kondisi fisik pemakainya.

Bahan tambahan seperti jus lemon, gula, minyak esensial dan kopi sering ditambahkan pada pasta Henna untuk merubah warnanya dan memperpanjang jangka waktu pemakaiannya.

0 comments:

Post a Comment